Pasca 22 Mei, TNI-PORLI mendapat banyak apresiasi
Kutai Barat – Aksi 22 Mei menolak hasil Pemilu curang menimbulkan berbagi persepsi dikalangan masyarakat karena dinodai dengan tindakan melanggar hukum oleh peserta aksi. Aksi yang awalnya berlangsung kondusif tersebut disusupi oleh beberapa oknum massa “misterius” yang melakukan anarkisme melawan petugas pengamanan dan merusak asrama brimob di Petamburan. Polisi sempat dibantu oleh masyarakat sekitar dan pemuka-pemuka FPI untuk membubarkan massa misterius tersebu, namun massa semakin brutal dan membakar asrama brimob serta beberapa kendaraan dinas.
Tidak ketingalan, tokoh pemuda dikutai barat, bapak Matius juga menghimbau agar seluruh kerusuhan dihentikan serta menyerukan dukungan penuh kepada TNI-POLRI untuk menindak tegas para perusuh.
“teruntuk rekan-rekan pemuda sekutai barat dan kalimantan timur, saya menghimbau mari berpikir cerdas yakni boleh menyampaikan aspirasi tapi ingat jangan melanggar hukum. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada TNI-POLRI yang sudah mengawal dengan sangat baik aksi tersebut, serta menangkap para perusuh yang merusak aksi damai tersebut”. Ujar Nur atim
“saya juga mengajak, mari kita kembali bekerja seperti biasa. Kita bangun komunikasi pasca pemilu kita jaga persatuan dan mari bersama membangun Kutai Barat”. ucapnya