“mari jaga persatuan” seru tokoh agama kubar
Sendawar (21/06) – Pada saat pesta demokrasi yang sudah berjalan dengan kondusif telah dicederai oleh sekelompok perusuh pada saat aksi 21-22 Mei 2019 beberapa waktu lalu, Kejadian tersebut mendapat tanggapan dari beberapa tokoh Kabupaten Kutai Barat bahwa Kericuhan yang terjadi pada tanggal 21-22 Mei 2019 itu telah membuat sistem dan tatanan pesta demokrasi menjadi kurang harmonis akibat perbuatan sekelompok oknum perusuh.
Tokoh agama di Kabupaten Kutai Barat tersebut mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang berakhir dengan ricuh tersebut telah diduga telah di atur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga berakhir dengan aksi unjuk rasa yang ricuh
“Terkait pemilu 2019 telah selesai, berjalan dengan aman dan damai, mari kita pertahankan dulu agar tetap kondusif.”, Ungkapnya
“Adanya perselisihan sengketa pemilu 2019 di mk, mari kita sama – sama menghargai apa pun hasil yang diputuskan kemudian dan kita balas untuk menentang kerusuhan, Kita jalin kembali tali silaturahmi bersama kita, hilangkan hubungan dan polarisasi pasca pemilu 2019.“
Mari kita ciptakan suasana aman lalu damai mari kita rajut kembali tali persaudaraan kita semua pasca Pemilu 17 April 2019, NKRI harga mati, Merdeka, ”tambahnya