MATERI UJI PRAKTEK PROSES PEMBUATAN SIM C
6 Materi Uji Praktek Pembuatan Sim C :
1. Ujian Zig-zag
Dalam ujian ini, orang yang mengajukan SIM C diharuskan untuk menjalankan sepeda motor slalom/zig-zag melintasi patok (kerucut) dengan kecepatan 10 km/jam. Jarak antara patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji dan jari-jari tangan tidak menekan tangkai kopling/pengereman sebelum titik berhenti yang ditentukan.
Kemudian dilanjutkan dengan slalom/zig-zag dengan kecepatan stabil. Jarak patok satu dengan yang satu 3 kali panjang kendaraan bermotor uji dan berhenti pada garis stop. Dengan teknik pengereman kombinasi rem depan lebih dominan dan rem belakang mengimbangi asumsi (70%/30%). Kaki kiri menapak di jalan, kepala dipalingkan ke kanan belakang untuk konfirmasi keselamatan.
2. Ujian Angka Delapan
Peserta pengajuan SIM akan diminta untuk mengemudikan sepeda motor di dalam lingkaran tiga kali membentuk angka 8 (delapan), mengikuti petunjuk arah, tidak berhenti dan kaki tidak menginjak lapangan serta jari-jari tangan tidak menarik kopling/rem.
Setelah itu tepat di atas garis angka delapan diletakkan patok, dengan jarak antar masing-masing patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.
3. Ujian Keseimbangan
Pada tahap ini ujian semakin sulit. Karena peserta pengajuan SIM diminta untuk mengendarai epeda motor melintas di disebuah median jalan berukuran panjang 8 meter dan lebar 30 cm, kemudian berjalan didalam median tersebut dengan kecepatan 5 km/jam tidak boleh lebih, atur keseimbangan dengan menggerakan setang kemudi.
Hal ini menjadi catatan jika keseimbangan sudah dapat dikontrol, selanjutnya kita bisa menarik tuas gas motor tersebut, jika salah satu kaki turun ditanah maka uji Praktek gagal/tidak lulus.
4. Jalan Gelombang
Setelah lulus di tiga tahap ujian sebelumnya, para peserta yang mengajukan SIM C akan diminta mengendarai sepeda motor melintasi median jalan tidak rata (bergelombang) berukuran panjang 8 meter dan lebar 40 sentimeter (cm).
Kemudian berjalan di dalam median tersebut dengan kecepatan 5 Km/Jam tidak boleh lebih. Atur keseimbangan dengan menggerakan setang kemudi. Setelah keseimbangan sudah dapat dikontrol, kita bisa menarik tuas gas motor tersebut. Jika salah satu kaki turun ditanah, maka Uji Praktek gagal/tidak lulus.
5. Uji Tanjakan
Menjelang akhir ujian, materi yang dihadapi juga semakin rumit. Salah satunya adalah jalan tanjakan. Meski dalam keseharian sering ditemukan, namun ujiannya tidak mudah dilakukan. Setiap peserta diminta menjalankan kendaraan bermotor uji pada tanjakan dengan sudut kemiringan 15° kemudian lakukan pengereman dengan rem kaki tepat diposisi garis stop. Netralkan persneling atau gigi kemudian pada saat menjalankan kembali kendaraan tidak ada reaksi kendaraan mundur.
Setelah itu pada bidang jalan datar jembatan dengan panjang 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji serta tinggi jalan dari permukaan 2,5 meter, dilakukan pengereman dengan rem kaki dan berhenti di rambu garis stop, kemudian netralkan prsneling serta jalan kembali.
6. Uji Reaksi Kepekaan Rem dan Menghindar
Tahap ujian praktik terakhir adalah uji konfirmasi keselamatan. Setiap peserta diuji kepekaannya untuk mengonfirmasi keselamatan pada saat menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil pada persneling dua atau tiga. Kemudian melakukan pengereman pada garis kuning atau patok, lepas rem pada patok atau Garis Hijau, lalu membelok sesuai petunjuk dari petugas, serta berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi untuk rem belakang mengimbangi dan untuk rem depan dominan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.
HUMAS POLRES KUBAR