Sejak SD Tinggal di Panti Asuhan, Kini Jadi Polisi

Perjuangan Bripda Febriyanto Simatupang Mencari Makam Ibunda

BALIKPAPAN-Semangat dan rasa syukur sejak SD ingin mengabdi menjadi anggota polisi terwujud. Pada 2018, Bripda Febriyanto Simatupang (25) lulus di SPN Balikpapan, Polda Kaltim, kini dia bertugas di Samapta Polres Penajam Paser Utara (PPU). Febriyanto besar dan berkembang di Panti Asuhan Kristen Tama Riska, Jalan Mayjen Sutoyo Gunung Malang, Balikpapan.
Usia tujuh tahun dia sudah dititipkan oleh pamannya di panti asuhan tersebut. Perjuangan untuk mencari makam sang ibunda juga hingga kini belum membuahkan hasil.

“Saya tetap semangat mencari informasi keberadaan makam ibu,” tuturnya.
Saat usia 5 tahun, dia bersama ayah dan tiga kakak dan satu adiknya tinggal di Jakarta.

“Ayah meninggal, jadi kami diambil masing-masing dirawat sama keluarga, menyebar dan kami berpisah. Usia 7 tahun saya diambil paman dibawah tinggal di PPU, kemudian saya dititipkan ke panti asuhan,” kenangnya.

Sang ayah dimakamkan di Jakarta. “Dimakamkan di Jakarta, informasi dari kakak, makam sudah dipindah ke kampung halaman, Tapanuli Utara. Sampai sekarang saya belum pernah melihat makam beliau,” tutur lulusan SMA Sinar Pancasila Balikpapan ini.

Wajah kedua orangtuanya juga tak mengetahui. “Kalau wajah ayah saya samar-samar, karena waktu kecil, ayah meninggal, ibu juga tidak tahu. Informasi dari kakak, ibu juga sudah meninggal, tapi tidak ada yang tahu dimana dimakamkan,” jelasnya.

Selain itu, Febriyanto tetap tabah dan sabar, meski juga belum pernah bertemu langsung dengan empat saudaranya yang tinggal di Tarakan dan Medan. “Belum pernah ketemu, video call juga jarang sekali, karena sinyal di kampung sulit,” ujarnya.

Menjadi anggota polisi menjadi kebanggaan diri serta para penghuni panti asuhan. “Kalau saya lepas dinas, saya selalu ke Panti Asuhan bertemu dengan para penghuni. “Saat ini ada 18 anak. Paling kecil usia 5 tahun, yang besar ada sudah kuliah,” tuturnya.

Dia kerap membawakan makanan serta motivasi agar adik-adik penghuni panti menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. “Saya selalu bilang pada adik-adik, kalau besar jadi polisi saja,” tuturnya.

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *