Polsek Melak Bantu Mediasi Konflik Antar Keluarga, Warga Apresiasi Peran Kepolisian Dalam Problem Solving

MELAK – Jajaran Polsek Melak kembali menunjukkan perannya dalam menjaga keharmonisan masyarakat dengan membantu menyelesaikan konflik antar keluarga melalui pendekatan problem solving. Anggota Polsek Melak, AIPTU Moshedayan dan BRIPTU Bagus, melakukan mediasi untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam sebuah keluarga di wilayah hukum Polsek Melak.

Dengan suasana yang tenang dan kondusif, AIPTU Moshedayan dan BRIPTU Bagus memfasilitasi tempat serta menjadi penengah dalam pertemuan keluarga tersebut. Kedua pihak dihadirkan untuk saling berdiskusi dan mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada, dengan harapan bisa mencapai kesepakatan damai. Upaya ini dilakukan agar perselisihan tidak berlarut-larut dan tidak sampai mengganggu ketertiban umum.

Kapolsek Melak, IPTU Hadi Sucipto, S.Kom., memberikan apresiasi atas kinerja anggotanya dalam melaksanakan problem solving ini. “Pendekatan problem solving adalah salah satu cara kami untuk menciptakan ketertiban di tengah masyarakat tanpa harus berujung pada tindakan hukum. Kami berharap masyarakat bisa lebih harmonis dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap IPTU Hadi.

Pelapor, yang merupakan salah satu anggota keluarga yang terlibat dalam konflik, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Polsek Melak, khususnya kepada AIPTU Moshedayan dan BRIPTU Bagus. Ia menyatakan sangat terbantu dengan kehadiran pihak kepolisian yang memfasilitasi penyelesaian secara kekeluargaan dan memberikan ruang dialog untuk meredakan ketegangan.

Polsek Melak akan terus mengedepankan pendekatan problem solving dalam menangani permasalahan internal masyarakat, sebagai bagian dari komitmen mereka untuk membangun hubungan yang baik dengan warga serta menjaga ketentraman di wilayah Melak dan sekitarnya.

admin

admin

*Kapolri Silaturahmi, Beri Motivasi untuk Siswa Terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara* Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini menggelar silaturahmi dengan siswa terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Jenderal Sigit mengatakan SMA Kemala Taruna Bhayangkara merupakan upaya Polri dalam mendukung hadirnya pendidikan berkualitas di Tanah Air. “Hari ini kami bisa ikut bergabung untuk mewujudkan apa yang menjadi program Bapak Presiden yaitu bagaimana kita mewujudkan kualitas SDM (sumber daya manusia) unggul dan salah satunya melalui bagaimana kita mendorong dan membangun sekolah unggulan,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan, Minggu (18/5/2025). Jenderal Sigit mengatakan proses seleksi pendaftaran calon siswa SMA Kemala Taruna Bhayangkara diikuti oleh 11.765 calon peserta didik. Seleksi yang ketat itu akhirnya menghasilkan 119 siswa terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara angkatan pertama. “Kita akhirnya bisa mendapatkan 119 totalnya awalnya 120. Namun kemudian yang berlanjut 119 menjadi siswa angkatan pertama untuk SMA Kemala Taruna Bhayangkara,” ujar Jenderal Sigit. Jenderal Sigit memastikan proses seleksi di SMA Kemala Taruna Bhayangkara berlangsung transparan dan ketat. Sebagai pimpinan Polri, kata Jenderal Sigit, ia pun tidak memiliki wewenang melakukan intervensi. “Artinya yang terpilih ini semuanya adalah karena hasil sendiri dan terpilih dari anak-anak terbaik bangsa Indonesia. Karena ini memang diselenggarakan test-nya hampir di 38 provinsi,” katanya. Lebih lanjut Jenderal Sigit mengatakan 119 siswa terpilih SMA Kemala Taruna Bhayangkara angkatan pertama harus serius dalam mengenyam pendidikan. Dia optimistis sekolah itu bisa membantu menciptakan lulusan berkualitas. “Ini betul-betul bisa kita persiapkan menjadi generasi calon pemimpin-pemimpin masa depan. Karena di usia mereka nanti mereka ada di puncak bonus demografi dan sampai dengan tahun 2045 kita harapkan mereka adalah aktor-aktor utama, penggerak-penggerak utama sebagai penggerak dalam mewujudkan Indonesia Emas dan mereka adalah pemimpin-pempimpin di depan,” tutur Jenderal Sigit. SMA Kemala Taruna Bhayangkara dibangun atas kolaborasi tiga yayasan besar yaitu Yayasan Kemala Bhayangkari, Yayasan Pendidikan Kemala Taruna Bhayangkara, dan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia. Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 13,5 hektar di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan berbagai fasilitas pendidikan dan penunjang kegiatan siswa yang lengkap, mulai dari ruang kelas modern, perpustakaan, dormitori, hingga GOR, kolam renang, dan lapangan panahan. Rekrutmen siswa dilakukan melalui proses seleksi ketat meliputi tes potensi akademik, mata pelajaran inti seperti IPA, Matematika, Bahasa Inggris, hingga tes kesehatan, psikologi, dan jasmani. Seleksi dilakukan dengan prinsip Need Blind Admission, yang berarti kemampuan finansial calon siswa tidak menjadi pertimbangan karena semua siswa yang diterima akan mendapatkan beasiswa penuh. Tahun ajaran pertama akan dilaksanakan di Global Darussalam Academy, Yogyakarta, hingga gedung utama di Gunung Sindur rampung. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar bisa segera dimulai tanpa harus menunggu pembangunan fisik selesai. Kegiatan silaturahmi hari ini juga dimaksudkan untuk memperkuat ikatan antara Yayasan, sekolah, siswa, dan orang tua sejak awal. Harapannya, kolaborasi ini bisa menciptakan lingkungan belajar yang mendukung terciptanya SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *