Ketua Sempekat Tonyoi Benua Kabupaten Kutai Barat Menolak Kerusuhan Hasil Sidang MK di Jakarta.
Sendawar (11/06) – Pada saat pesta demokrasi yang sudah berjalan dengan kondusif telah dicederai oleh sekelompok perusuh pada saat aksi 21-22 Mei 2019 beberapa waktu lalu, Kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Sempeka Tonyoi Benua Kabupaten Kutai Barat Hengki S.H bahwa Kericuhan yang terjadi pada tanggal 21-22 Mei 2019 itu telah membuat sistem dan tatanan pesta demokrasi menjadi kurang harmonis akibat perbuatan sekelompok oknum perusuh.
Hengki S.H Ketua Sempekat Tonyoi Benua Kabupaten Kutai Barat tersebut mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang berakhir dengan ricuh tersebut telah diduga telah di atur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga berakhir dengan aksi unjuk rasa yang ricuh.
“Bahwa pemilu 2019 telah selesai, berjalan dengan aman dan damai, mari kita pertahankan situasi ini agar tetap kondusif.”, Ungkap Hengki.
“Adanya perselisihan sengketa pemilu 2019 di mk, mari kita sama – sama menghormati apapun hasil yang diputuskan nanti dan kita sepakat untuk menolak kerusuhan, Kita jalin kembali tali silaturahmi diantara kita, hilangkan perbedaan dan polarisasi pasca pemilu 2019. “
Mari kita ciptakan suasana yang aman dan damai kemudian mari kita rajut kembali tali persaudaraan kita semua pasca Pemilu 17 April 2019,NKRI harga mati, Merdeka,” tambah Hengki tersebut.